EJEKTOR
Fungsi Ejektor
Ejektor merupakan pesawt yang
digunakan untuk memindahkan udara atau gas gas yang tidak dapat dikondensasikan
dari tempat-tempat vakum.
Ejektor dapat merupakan jenis kompresor. Di dalam hal ini
tekanan tinggi dialirkan melalui sebuah nozzel yang mengakibatkan pengembangan
dan menyebabkan timbulnya kevakuman. Uap yang melalui nozzel mempunyai kecepatan
besar sehingga udara serta gas-gas yang
tidak dapat dikondensasikan disekitar pancaran
jet masuk terhisap dalam semburan uap yang berkecepatan tinggi. Masuknya
campuran melalui pipa pancar mengakibatkan perubahan enrgi kinetik menjadi
energi tekan, kerena iyu mengangkat
tekanan diatas tekanan isap.
Ejektor digolngkan sebagai ejektor
sinngel atau multiple, tergantung dari bagaimana kompresi dilakukan dalam satu
atau beberapa unit yang berurutan. Golongan sebagai single atau multiple
tegantung dari bagaimana satu atau lebih unit ejektor dipasngkan paralel.
Ejektor harus dirancang untuk batas
minimum tekanan uap masuk ke nozzle. Apabila tekanan uap terlalu rendah dari
batas minimumnya,maka ejektor tidak akan bekerja baik sehingga tidak tercapai
vakum yang dikehendaki. Sebaliknya akan bekerja baik untuk uap yang bertekanan
lebih tinggi dari yang direncanakan.
Kotoran yang menyebabkan terssumbat
/ terhalangnya nozzle mempunyai pengaruh yang sama seperti pengaruh kurangnya
tekanan uap masuk ke nozzle. Tekanan uap yang terlalu rendah tidak ekonomis
tetapi sebaliknya tekanan yang terlalu
tinggi juga mengalami kesulitan karena kecilnya lubang nozzle. Batas-batas
tekanan yang baik adalah sekitar 5-20 kg/cm2 . 1kg/cm2 =14,223 Psi.
Di kapal air ejektor digunakan untuk
keperluan sistim bibawah ini:
a. Sisteim perjalanan uap induk.
b. Sistim perjalanan uap
penggerak turbo generator.
c. Sistim penyulingan pembuatan
air tawar type tekanan rendah.
d. Sistim pemanasan drain
kondensor.
Prinsip kerja Ejektor dipakai juga untuk memompa air
atau cairan lain dengan jalan mengadakan penurunan tekanan akibat pancaran uap yang tinggi.
areast-_ � - a � �0 dings;mso-bidi-font-family:Wingdings'>§ Auxilyary Condensorkondensor
bantu)
Jenis – jenis Condensor:
§ Direct Contact Codensor
Bahan pendingin mengkondensasikan langsung dengan zat yang
akan dikondesasikan.
§ Surface Condensor
Bahan pendingin tidak langsung bersenyuhan dengan zat yang
akan dikondensasikan melainkan dipisahkan melalui suatu pemisah seperti diding
pipa.
Untuk
jenis pertama sudah jarang kita temui dan hampir tidak prnah kita jumpai saat
ini karena tidak praktis.
Termasuk dalam golongan surface
condensor yang saat ini lazim dipakai diatas kapal adalah condensor yang
didinginkan memakai:
§ Air ( Water Cooled
Condensosr)
§ Udara (Air Cooled Condensor)
§ Camputran air dan udara
(Evaporative Condensor)
Dari ketiga jenis Condensor tersebut ,condensor dengan
pendingin air dipakai di atas kapal dan umumnya adalah air laut.
Dari bentuknya condensor digolongkan menjadi:
§ Condensor besar :bagian luar
berbentuk persegi.
§ Condensor bantu;rumahnya
berbentuk silinder.
Pemeliharan Condensor.
Pemeliharaan
condensor meliputi:
1.
Karatan
Oleh karena air laut mengandung garam,maka korosi dapat terjadi dimana-mana
baik dibadan rumahnya maupun pipa –pipanya. Untuk mencegah terjadinya korosi
langsung terhadap bahan tersebut. Pada tutup (deksel) baik depan maupun
belakang dipasang zink anoda yang gunanya unyuk menarik konsentrasi korosi air
laut kepadanya terlebih dahulu. Selain diadakan pemeriksaan secara berkala
terhadap zink anoda ,sekaligus memeriksa kebersihan dari pipa-pipanya.
Karat maupun kotoran wjib dihinbari karena:
§ Karat maupun kotoran dapat
menghambat penyerapan panas.
§ Menjadikan keropos dan
bocornya bahan.
§ Kotoran dan binatang-
binatang laut dapat menyumbat pipa-pipa sehingga air laut mengalir tidak
sempurna.
2.
Kebocoran udara
Udara tidak boleh
masuk ke dalam Condensor, dan memang condensor tidak diperkenankan terdapat
udara sehingga sehingga perlu adanya pemasangan pompa ejektor /pompa vakum.
Adanya udara di dalam condensor dapat mengurangi keseimbangan yang baik proses
kondensasi yang mengakibatkan kerugian panas dan juga dengan udara yang diserap
oleh air menyababkan korosi dalam sistem.
Kebocoran ini biasanya terjadi disambungan-sambungan atau di glad dan
lain-lain.
3.
Kebocoran pada pipa
Kebocoran pipa dalam condensor menyebabkan campuran air laut
dan kondensat sehingga air pengisian akan mengandung garam yang merupakan
bahaya korosi yang serius,serta kerusakan – kerusakan lain terhadap ketel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar