Jumat, 30 November 2012

EJEKTOR


EJEKTOR
Fungsi Ejektor
            Ejektor merupakan pesawt yang digunakan untuk memindahkan udara atau gas gas yang tidak dapat dikondensasikan dari tempat-tempat vakum.
            Ejektor dapat  merupakan jenis kompresor. Di dalam hal ini tekanan tinggi dialirkan melalui sebuah nozzel yang mengakibatkan pengembangan dan menyebabkan timbulnya kevakuman. Uap yang melalui nozzel mempunyai kecepatan besar sehingga udara  serta gas-gas yang tidak dapat dikondensasikan disekitar pancaran  jet masuk terhisap dalam semburan uap yang berkecepatan tinggi. Masuknya campuran melalui pipa pancar mengakibatkan perubahan enrgi kinetik menjadi energi  tekan, kerena iyu mengangkat tekanan diatas tekanan isap.
            Ejektor digolngkan sebagai ejektor sinngel atau multiple, tergantung dari bagaimana kompresi dilakukan dalam satu atau beberapa unit yang berurutan. Golongan sebagai single atau multiple tegantung dari bagaimana satu atau lebih unit ejektor dipasngkan paralel.
            Ejektor harus dirancang untuk batas minimum tekanan uap masuk ke nozzle. Apabila tekanan uap terlalu rendah dari batas minimumnya,maka ejektor tidak akan bekerja baik sehingga tidak tercapai vakum yang dikehendaki. Sebaliknya akan bekerja baik untuk uap yang bertekanan lebih tinggi dari yang direncanakan.
            Kotoran yang menyebabkan terssumbat / terhalangnya nozzle mempunyai pengaruh yang sama seperti pengaruh kurangnya tekanan uap masuk ke nozzle. Tekanan uap yang terlalu rendah tidak ekonomis tetapi sebaliknya  tekanan yang terlalu tinggi juga mengalami kesulitan karena kecilnya lubang nozzle. Batas-batas tekanan yang baik adalah sekitar 5-20 kg/cm2 .  1kg/cm2 =14,223 Psi.
            Di kapal air ejektor digunakan untuk keperluan sistim bibawah ini:
a.      Sisteim perjalanan uap induk.
b.      Sistim perjalanan uap penggerak turbo generator.
c.       Sistim penyulingan pembuatan air tawar type tekanan rendah.
d.      Sistim pemanasan drain kondensor.
Prinsip kerja Ejektor dipakai juga untuk memompa air atau cairan lain dengan jalan mengadakan penurunan tekanan  akibat pancaran uap yang tinggi.
areast-_ � - a � �0 dings;mso-bidi-font-family:Wingdings'>§  Auxilyary Condensorkondensor bantu)
Jenis – jenis Condensor:
§  Direct Contact Codensor
Bahan pendingin mengkondensasikan langsung dengan zat yang akan dikondesasikan.
§  Surface Condensor
Bahan pendingin tidak langsung bersenyuhan dengan zat yang akan dikondensasikan melainkan dipisahkan melalui suatu pemisah seperti diding pipa.
Untuk jenis pertama sudah jarang kita temui dan hampir tidak prnah kita jumpai saat ini karena tidak praktis.
            Termasuk dalam golongan surface condensor yang saat ini lazim dipakai diatas kapal adalah condensor yang didinginkan memakai:
§  Air ( Water Cooled Condensosr)
§  Udara (Air Cooled Condensor)
§  Camputran air dan udara (Evaporative Condensor)
Dari ketiga jenis Condensor tersebut ,condensor dengan pendingin air dipakai di atas kapal dan umumnya adalah air laut.
Dari bentuknya condensor digolongkan menjadi:
§  Condensor besar :bagian luar berbentuk persegi.
§  Condensor bantu;rumahnya berbentuk silinder.
Pemeliharan Condensor.
Pemeliharaan condensor meliputi:
1.      Karatan
Oleh karena air laut mengandung  garam,maka korosi dapat terjadi dimana-mana baik dibadan rumahnya maupun pipa –pipanya. Untuk mencegah terjadinya korosi langsung terhadap bahan tersebut. Pada tutup (deksel) baik depan maupun belakang dipasang zink anoda yang gunanya unyuk menarik konsentrasi korosi air laut kepadanya terlebih dahulu. Selain diadakan pemeriksaan secara berkala terhadap zink anoda ,sekaligus memeriksa kebersihan dari pipa-pipanya.
Karat maupun kotoran wjib dihinbari karena:
§  Karat maupun kotoran dapat menghambat penyerapan panas.
§  Menjadikan keropos dan bocornya bahan.
§  Kotoran dan binatang- binatang laut dapat menyumbat pipa-pipa sehingga air laut mengalir tidak sempurna.
2.      Kebocoran udara
    Udara tidak boleh masuk ke dalam Condensor, dan memang condensor tidak diperkenankan terdapat udara sehingga sehingga perlu adanya pemasangan pompa ejektor /pompa vakum. Adanya udara di dalam condensor dapat mengurangi keseimbangan yang baik proses kondensasi yang mengakibatkan kerugian panas dan juga dengan udara yang diserap oleh air menyababkan korosi dalam sistem.  Kebocoran ini biasanya terjadi disambungan-sambungan atau di glad dan lain-lain.
3.      Kebocoran pada pipa
Kebocoran pipa dalam condensor menyebabkan campuran air laut dan kondensat sehingga air pengisian akan mengandung garam yang merupakan bahaya korosi yang serius,serta kerusakan – kerusakan lain terhadap ketel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar